PENGANTAR
Charles Darwin |
Mikroskop lensa tunggal yang digunakan Darwin mengungkapkan alat-alat teknologi yang terbatas dan belum berkembang di masa itu. |
Pernyataan Darwin tentulah didasarkan tidak atas petunjuk atau temuan ilmiah. Namun, karena pemahaman ilmiah dan peralatan teknologi yang tersedia saat itu boleh dikatakan masih sederhana, makna sepenuhnya pendapat Darwin yang ganjil dan tidak realistis itu tak sepenuhnya jelas terpampang. Dalam keadaan seperti itu, skenario Darwin mendapat pengakuan umum dari sejumlah besar kalangan. Landasan teori evolusi Darwin adalah materialisme. Karena itu, tidak perlu waktu lama bagi teorinya untuk dianut para materialis. Karena menolak fakta penciptaan, kalangan materialis membuta dalam merengkuh teori evolusi, bahkan menyatakan bahwa teori itulah yang diyakini sebagai dasar ilmiah dari pandangan dunia mereka.
Dengan melakukan sejumlah besar penelitian dan penyelidikan serta membangun lingkungan buatan di laboratorium-laboratorium, mereka mencoba menghadirkan temuan-temuan yang akan menguatkan teori Darwin. Akan tetapi, setiap keping penelitian dan setiap temuan baru yang mereka peroleh hanyalah menyusun petunjuk yang membantah alih-alih menegaskan teori. Ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kemajuan pesat sejak awal abad ke-20 dan membantah teori evolusi. Semua cabang ilmiah yang berkaitan dengan pokok itu-seperti mikrobiologi, biomatematika, biologi sel, biokimia, genetika, anatomi, fisiologi, antropologi, dan paleontologi-menyingkapkan tak terhitung bukti yang semuanya melemahkan teori evolusi.
Salah satu temuan besar yang membantah teori evolusi adalah rekaman fosil, yang engungkapkan bahwa struktur spesies-spesies hidup tetap tak berubah selama puluhan juta tahun. Dalam foto dalah seekor serangga yang hidup di masa kita dan fosilnya yang berumur 50 juta tahun. Spesies ini, yang tetap sama setelah 50 juta tahun, membantah evolusi. | Fosil salamander berumur 125 juta tahun dan mitra masa kininya |
Pakis telah memertahankan struktur
yang sama sejak hari diciptakan.
Pakis yang tetap sama selama
kira-kira 300 juta tahun adalah
sepotong petunjuk yang menguatkan
ketidaksahihan teori evolusi.
Rekaman fosil mungkin merupakan petunjuk terpenting yang meruntuhkan pernyataan-pernyataan teori evolusi. Fosil-fosil mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan di Bumi tidak pernah mengalami bahkan secuil pun perubahan dan tidak pernah saling berkembang ke satu sama lain. Dengan meneliti rekaman fosil, kita mengetahui bahwa mahluk-mahluk hidup saat ini persis sama dengan mahluk-mahluk hidup jutaan tahun silam-dengan kata lain, mereka tidak pernah mengalami evolusi. Bahkan selama zaman-zaman paling kuno, bentuk-bentuk kehidupan muncul mendadak beserta segenap struktur rumitnya-dengan ciri-ciri sempurna dan unggul, sebagaimana keturunannya hari ini. Ini menunjukkan satu fakta tak terbantahkan. Mahluk-mahluk hidup tidak muncul lewat proses khayali evolusi. Semua mahluk hidup yang pernah ada di Bumi diciptakan oleh Allah. Fakta penciptaan ini tersingkap sekali lagi dalam jejak-jejak yang ditinggalkan oleh mahluk-mahluk hidup yang tanpa cela. Buku ini akan memberikan Anda bukan hanya informasi tentang apa itu fosil dan di mana serta bagaimana ditemukan, namun juga penelitian lebih dalam beragam spesimen fosil yang jutaan tahun umurnya dan tetap mampu menyerukan, “Kami tidak pernah mengalami evolusi; kami diciptakan. ” Fosil-fosil yang dibahas dan diuraikan di buku ini hanya sebagian kecil contoh dari ratusan juta spesimen yang membuktikan fakta penciptaan. Dan bahkan sedikit contoh ini sudah cukup membuktikan bahwa teori evolusi itu kebohongan dan tipuan besar dalam sejarah ilmu pengetahuan.
APAKAH FOSIL ITU?
FOSIL KODOK BERUMUR 50 JUTA TAHUN Tidak ada perbedaan antara kodok ini, yang hidup 50 juta tahun silam, dan yang hidup hari ini. |
Fosil adalah petunjuk terpenting rincian kehidupan prasejarah. Dari berbagai kawasan dunia, ratusan juta fosil telah diperoleh dan semuanya memberikan sebuah jendela untuk melihat sejarah dan struktur kehidupan di Bumi. Jutaan fosil menandakan bahwa spesies-spesies muncul mendadak, terbentuk sempurna dan beserta struktur rumitnya, dan tidak mengalami perubahan apapun selama jutaan tahun setelah itu. Inilah bukti penting bahwa kehidupan dimunculkan dari ketiadaan-dengan kata lain, kehidupan itu diciptakan. Spesimen-spesimen fosil yang dinyatakan para evolusionis sebagai “fosil antara” sedikit jumlahnya dan ketidaksahihannya telah dibuktikan secara ilmiah. Pada saat yang sama, sebagian spesimen yang digambarkan sebagai fosil antara telah terungkap sebagai pemalsuan, menunjukkan bahwa para Darwinisdemikian berputus asa sampai-sampai berpaling ke penipuan.
Fosil kepiting yang hidup antara 38 dan 23 juta tahun silam. |
Di samping informasi tentang bentuk kehidupan, fosil juga memberikan data penting tentang sejarah planet, seperti cara gerakan lempeng benua mengubah permukaan Bumi dan jenis perubahan iklim yang terjadi di masa silam.
Fosil pohon birk dari Zaman Paleosen (65,5 hingga 55 juta tahun silam) yang ditemukan di Montana adalah fosil tiga dimensi. |
Seorang peneliti fosil sedang bekerja di Formasi Ediacara di Australia. |
Geologi modern menyingkapkan bahwa kerak Bumi terdiri atas ruas-ruas besar yang disebut dengan “lempeng, ” yang bergerak melintas permukaan bola dunia, mengusung benua dan membentuk samudera. Semakin besar gerakan lempeng, semakin banyak perubahan dalam geografi Bumi. Untaian pegunungan adalah hasil tumbukan antara lempeng-lempeng raksasa. Perubahan dan tonjolan dalam geografi Bumi yang terjadi selama jangka waktu yang panjang juga menunjukkan bahwa lapisan-lapisan yang saat ini menyusun bagian-bagian pegunungan suatu saat berada di bawah permukaan air.
Bintang laut berumur antara 443 dan 490 tahun ini mengungkapkan bahwa bintang laut tetap sama selama ratusan juta tahun dan tidak berevolusi. | SEMUT BERSAYAP YANG HIDUP ANTARA 20 HINGGA 15 JUTA TAHUN SILAM Fosil-fosil yang terperangkap dalam damar oleh pengerasan getah juga membantah teori evolusi. | Udang yang hidup 250 juta dan 70 juta tahun silam sama dengan yang hidup di zaman kita. Udang yang tetap tak berubah selama jutaan tahun menunjukkan bahwa evolusi tidak pernah terjadi. |
Para Darwinis menyatakan bahwa dengan mengalami perubahan-perubahan kecil, mahluk-mahluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lainnya selama jutaan tahun. Menurut pernyataan yang dibantah temuan-temuan ilmiah ini, ikan beralihrupa ke amfibi, dan reptil beralihrupa ke burung. Proses yang disebut alihrupa ini, yang dikatakan berlangsung jutaan tahun, seharusnya meninggalkan sangat banyak petunjuk dalam rekaman fosil. Dengan kata lain, selama penelitian mereka yang sungguh-sungguh selama seratus tahun terakhir, para penelitian seharusnya menyingkap banyak mahluk hidup amat ganjil seperti setengah ikan setengah kadal, setengah laba-laba setengah lalat atau setengah kadal setengah burung. Akan tetapi, sekalipun hampir setiap lapisan Bumi telah digali, tidak satu juga fosil telah ditemukan yang dapat dipakai para Darwinis sebagai petunjuk dari yang mereka sebut peralihan. Di sisi lain, ada tak terhadap fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas-jelas menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. Ratusan juta fosil membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak berevolusi, melainkan diciptakan. |
1- Dalam foto adalah seekor trilobit yang hidup di zaman Ordovisi (490 hingga 443 juta tahun silam) dan seekor gastopoda dari zaman Silur (443 hingga 417 juta tahun silam). Dari fosil-fosil ini, kita dapat menduga bahwa lapisan batuan tempatnya berada berumur kirakira 442 hingga 448 juta tahun. 2-Fosil-fosil yang digunakan untuk menentukan tanggal formasi batuan disebut fosil indeks. Sebagian besar spesies ini adalah yang hidup hanya di zaman tertentu, tersebar luas dan mudah dikenali. |
---|
Lewat cara inilah fosil-fosil yang terlihat dalam lapisan batu tampil sebagai salah satu cara utama mendapatkan informasi tentang beraneka zaman sejarah Bumi. Informasi geologis menunjukkan bahwa sisa-sisa mahluk hidup yang setelah mati terawetkan dalam endapan -alias fosil-muncul di lapisan batu yang tergelar selama masa waktu yang sangat panjang. Sebagian batuan tempat fosil ditemukan berasal dari masa ratusan juta tahun.
Selama kajian-kajian itu, teramati juga bahwa spesies fosil tertentu hanya ditemukan di lapisan dan jenis tertentu batuan. Lapisan batuan yang berurutan tampak mengandung kelompok khas fosil yang boleh dianggap sebagai “tandatangan” bagi lapisan itu. “Fosil tandatangan” ini dapat beragam; sesuai dengan waktu, zaman, atau daerah. Misalnya, dua keadaan lingkungan dan jenis endapan yang berbeda-ambil contoh dasar danau kuno dan gugus karang-dapat ditemukan di lapisan penyimpan fosil yang sama yang berasal dari zaman geologi yang sama. Sebaliknya, orang dapat menemukan fosil “tandatangan" yang sama pada dua lapisan batuan yang terpisah berkilo-kilometer jauhnya. Dari informasi yang disampaikan oleh sisa-sisa ini, para ilmuwan menentukan kerangka waktu zaman geologi yang masih kita pakai hari ini.
Sumber : www.harunyahya.com
No comments:
Post a Comment