Friday, July 13, 2012

Tsansa, Kepala Musuh yang Dibuat Sekecil Bola

Tahu jenglot, kan? Figur manusia yang hanya seukuran 10-12 cm, konon fosil orang berilmu tinggi yang menyusut dan memiliki kekuatan magis. Di Amerika Selatan juga ada legenda serupa. Namun, hanya bagian kepala yang dibuat menyusut dan bila jenglot belum bisa dibuktikan secara ilmiah, sebaliknya kepala menyusut di Amerika ada proses yang dapat dijelaskan.

wikipedia.org

Kepala menyusut, atau shrunked head awalnya menjadi mitos yang sangat menakutkan di kawasan Amerika. Dulu, para penjelajah di kawasan Barat Amerika ngeri bila harus bertemu dengan suku Indian karena dua hal: kepala yang dikuliti (scalp) dan kepala yang dibuat kecil hingga seukuran bola tenis atau lebih kecil lagi. Walau tidak semua suku Indian mempraktekan aksi brutal tersebut, biasanya legenda soal shrunked head menyebar di daerah Amerika Selatan, tepatnya di hutan hujan Amazon. Di tempat ini terdapat suku Shuar, Achuar, Huambisa, dan Aguaruna yang suka memburu kepala manusia untuk disusutkan. Mereka menyebutnya Tsansa (tzantza).
cracked.com

Nah, dalam edisi terbaru jurnal Archaeological and Anthropoligcal Sciences, para peneliti telah menganalisa bukti DNA yang mengungkapkan kisah legenda suku pemburu kepala di Amazon memang nyata. Suku-suku tersebut membuat kepala jadi mengecil tidak dengan cara magis, tetapi dengan menghilangkan tengkorak dari kepala (setelah memenggal kepala musuh). Sayatan dibuat di bagian belakang leher dan semua kulit dan daging akan dihapus dari tempurung kepala. Biji merah ditempatkan di bawah kelopak mata dan kelopak mata yang dijahit tertutup.
Lalu bola kayu akan ditempatkan sebagai pengganti tengkorak untuk membentuk kepala ‘baru’ yang lebih kecil. Daging tersebut kemudian direbus dalam air yang telah diisi dengan sejumlah jamu yang mengandung tanin.
“Setelah dipenggal, kepala musuh dengan teliti diciutkan melalui proses perebusan dan pemanasan dalam perayaan spiritual. Ini bertujuan agar roh jahat musuh terkunci. Proses ini juga untuk melindungi pembunuhnya dari balas dendam roh musuh,” papar Gila Kahila Bar-Gal, penulis penelitian kepada Discovery News.
unmuseum.org

Konon, praktek tsansa ini memiliki makna keagamaan. Menyusutkan kepala musuh diyakini bisa mengambil semangat (spirit) si korban dan memaksanya melayani sang pemilik kepala. Hal ini juga untuk mencegah jiwa korban membalas kematiannya. Penguasaan orang kulit putih di Amerika sempat menambah buruk perlakuan biadab ini. Orang kulit putih ternyata gemar mengoleksi tsansa, sehingga banyak praktek jual-beli tsansa. Dilaporkan, di tahun 1930-an harga sebuah tsansa hanya dibandrol 25 dollar saja.
Meningkatnya permintaan pasar juga membuat beberapa orang di Panama dan Kolombia membuat tsansa palsu. Mereka menggunakan mayat dari rumah duka atau kepala monyet. Seorang peneliti, Kate Duncan sempat menulis, “Diperkirakan bahwa sekitar 80 persen dari tsantsa di tangan swasta dan museum yang palsu.”
Untungnya pemerintah Peru dan Ekuador telah melarang praktek ini.

Sumber

No comments:

Post a Comment

Random Post

  • Uniknya Perbedaan Waktu Puasa Berbagai Negara Di Dunia
    19.07.2012 - 0 Comments
    Bagi umat muslim, dalam hitungan hari akan melaksakan ibadah puasa Bulan suci Ramadhan.…
  • 10 Sayuran Dan Buah Terbesar Di Dunia
    05.07.2012 - 0 Comments
    Mungkin anda pernah memakan buah atau sayuran yang ukuranya gede, panjang atau berat. Di pasar…
  • Mengolah Air Gambut Menjadi Air Sehat
    03.08.2012 - 2 Comments
    Masyarakat di lahan gambut berisiko mengalami gangguan kesehatan karena mengonsumsi air bersifat asam yang…
  • Teknologi GPS Deteksi Ponsel Hilang
    15.09.2012 - 0 Comments
    Ponsel anda hilang, dicuri ataupun dijambret ketika sedang berjalan-jalan dipusat pertokoan maupun ditengah…
  • 10 Fakta Menarik Tentang Mata Kita
    20.03.2012 - 0 Comments
    1. Semua orang akan butuh kacamata untuk membaca ketika mereka mulai menua 99% penduduk dunia akan…