Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (QS. 2:26)
Sementara manusia diperintahkan untuk merenungkan dirinya sendiri sebagai ciptaan Allah, Al-Quran seringkali juga mengajak manusia untuk menginvestigasi alam dan melihat bukti dan tanda Kekuasaan Allah
padanya. Seluruh alam semesta dengan semua elemen baik hidup maupun non-hidup terdiri dari tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa mereka semua itu 'diciptakan'.
Dan semuanya itu ada untuuk menunjukkan Kekuatan, Ilmu dan Seni
dari 'Penciptanya'. Dan manusia bertanggungjawab untuk mengenal
tanda-tanda ini dan mengakui Sang Maha Pencipat, Allah SWT.
Semua makhluk hidup memiliki tanda-tanda ini, namun terdapat
beberapa hewan yang secara spesifik telah disebutkan dalam Al-Quran.
Nyamuk adalah salah satunya. Ini disebutkan dalam ayat Al-Quran berikut
ini:
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka,tetapi mereka yang kafir mengatakan:"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (QS. 2:26)
Ketika kita mengamati kehidupan nyamuk, kita dapat mengatakan bahwa
nyamuk memiliki petualangan yang luar biasa. Apa yang secara umum
diketahui tentang nyamuk adalah adalah bahwa mereka menyerap dan makan
darah. Namun ini tidak seluruhnya benar.
Karena tidak semua nyamuk, namun hanyalah nyamuk yang betina
sajalah yang menyedot darah. Dan kebutuhannya akan darah tidak ada
kaitannya dengan makan sama sekali. Sebenarnya kedua nyamuk jantan dan
betina makan cairan nektar bunga.
Satu-satunya alasan mengapa nyamuk betina, tidak seperti
yang jantan, menyedot darah adalah untuk telurnya, yang memerlukannya
untuk berkembang dengan protein yang ada dalam darah. Dengan kata lain,
nyamuk betina menyedot darah hanyalah untuk memastikan kelangsungan
hidup generasi barunya.
Point yang ditekankan di sini adalah bahwa ayat Al-Quran
menunjukkan hanya nyamuk 'betina'. Sebagaimana disebutkan terdahulu,
hanyalah nyamuk betina yang mempunyai kemampuan superior yang akan
dijelaskan detail di sini.
Jadi, kita dapati begitu ekspresif bahwa nyamuk betinanyalah yang
ditekankan dalam Al-Quran. Selain itu, ini merupakan fakta yang luar
biasa kita membuktikan bahwa pada saat turunnya wahyu Al-Quran,
pengetahuan ini sama sekali belum diketahui umat manusia.
Fase dan proses pertumbuhan nyamuk merupakan salah satu aspek yang
paling mengagumkan. Nyamuk berubah dari suatu larva menjadi nyamuk
setelah melewati fase yang sama sekali berbeda-beda. Marilah kita
melihat kisah petualangan nyamuk secara singkat.
Telur nyamuk yang diberimakan dengan darah diletakkan pada daun
lembab atau kolam yang kering untuk proses pendewasaan oleh nyamuk
betina selama musim panas atau musim gugur. Namun sebelum ini, induk
nyamuk pertama kali menguji tanah secara keseluruhan dengan menggunakan
reseptor yang ada di bawah perutnya, yang berfungsi sebagai sensor suhu
dan kelembaban.
Dia mancari tempat yang nyaman bagi telur-telurnya. Ketika area
yang sesuai ditemukannya, ia mulai mengeluarkan telurnya. Telur-telur
ini yang memiliki kepanjangan kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris
baik dalam kelompok maupun satu-persatu. Beberapa spesies meletakkan
telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang mana bisa
terdiri dari 300 telur.
Telur putih yang sudah diletakkan secara hati-hati ini segera mulai
mengubah warnanya. Ini hanya membutuhkan waktu beberapa jama saja
setelah diletakkan dan mereka menjadi hitam pekat warnanya. Dengan
perubahan ini, telur-telur ini memelihara proteksi yang bagus dari
burung dan serangga. Warna gelapnya tak dapat dikenali oleh organisme
ini.
Telur membutuhkan periode inkubasi untuk sempurna pada musim
dingin. Karena telur nyamuk
ini diciptakan dengan struktur yang dapat bertahan selama musim dingin yang lama dan dingin, mereka bertahan hidup hingga musim semi ketika masa inkubasinya selesai.
ini diciptakan dengan struktur yang dapat bertahan selama musim dingin yang lama dan dingin, mereka bertahan hidup hingga musim semi ketika masa inkubasinya selesai.
Larva yang terus diberi makan tumbuh dengan cepat sekali. Segera
kulit yang membungkus tubuhnya menjadi terlalu kecil baginya untuk
tumbuh lebih lanjut. Inilah pertama kali bagi pergantian kulit mereka.
Kulit yang keras namun rapuh dapat mudah pecah. Sampai siklus
pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan merubah
kulitnya dua kali lagi.
Karena awal kehidupan nyamuk mulai di air, maka sistim yang
didisain untuk memberi makan larva begitu mengesankan. Larva menguatkan
pusaran air dengan pemanjang sayap yang terletak di dua sisi mulutnya
yang mengarahkan bakteria dan mikro-organisme lain untuk makanannya.
Dan suatu solusi juga terdapat untuk pernapasannya: setiap larva
mempunyai peralatan menyelam di dalam. Mereka bernapas via pipa
pernapasan di belakang punggungnya sementara berdiri terbalik di dalam
air.
Sistim ini mungkin mirip 'snorkel' yang dipakai oleh penyelam.
Selema memakai metode ini, larva mengeluarkan cairan yang lekat dari
tubuhnya untuk menghindari air bocor masuk ke dalam tubuhnya, melalui
pintu keluar pernapasan.
Dalam waktu dekat, larva nyamuk hidup dengan bantuan harmoni
tergabung dari semua keseimbangan alam yang lembut ini. Jika ia tidak
mempunya pipa pernapasan, maka ia tidak akan bertahan hidup; jika tidak
mempunyai sekresi lekatnya, pipa pernapasannya akan tersumbat.
Sementara waktu berlalu, sebagian besar larva merubah kulitnya
sekali lagi. Perubahan kulit terakhir kali ini agak berbeda dari
sebelumnya. Dengan perubahan akhir ini, larva melewati fase akhir
pendewasaannya, 'fase pupa' dan mereka siap menjadi nyamuk sungguhan
pada akhirnya. Jadi waktu telah tiba bai pupa dewasa unutk keluar dari
kelopak yang meliputi tubuhnya.
Namun, makhluk hidup yang kelaur dari sarungnya ini begitu berbeda
dari fase-fase awal, nampak tak dapat dipercaya bagi mereka hanya lewat
dua fase pertumbuhan dari makhluk yang sama. Dan metamorfosis ini begitu
rumit dan lembut untuk didisain oleh larva itu sendiri ataupun oleh
induknya atau oleh hewan yang lain.
Selama periode transisi yang terakhir ini, terdapat ancaman bagi
nyamuk, karena pintu pernapasan di atas air mungkin menjadi tertutup
dengan kebocoran air di dalam. Hal ini secara alami berarti bahwa pupa
akan kehabisan napas dan mati.
Namun kemudian, pernapasan tidak dilakukan via lubang-lubang ini.
Di sana muncul dua pipa baru di kepala pupa. Oleh karenanya, sebelum
pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kali, pertama kali dua
pipa ini muncul ke atas air. Ini adalah metode pernapasan barunya.
Selama 3 hingga 4 hari fase pupa, tidak ada zat makanan bagi nyamuk akan
jadi.
Sekarang nyamuk dalam kepompong pupa cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut dan mata yang besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. Lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat di mana nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan.
Risiko terbesar adalah kebocoran air ke dalam kepompong. Namun
bagian atas yang sobek ditutupi oleh cairan yang lekat untuk menghindari
kepala dari kontak air. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak
langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuk permukaan air.
Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipispun dapat
menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk
penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.
Harus kita perhatikan sekali lagi bahwa nyamuk telah keluar dari
air tanpa menyentuh sama sekali… Pada point ini, pertanyaan yang muncul
di pikiran adalah bagaimana nyamuk pertama memperoleh 'kemampuan'
seperti ini? Mungkinkan suatu larva memutuskan diri untuk berubah
menjadi nyamuk setelah merubah kulitnya tiga kali?
Sesungguhnya ini sangat tidak mungkin. Binatang yang sangat kecil
yang dijadikan Allah sebagai contoh ini telah secara khusus diciptakan
sebagaimana adanya. Hal ini mengantarkan umat Islam untuk memikirkan
ciptaan Allah dan berpikir bahwa Allah tidak menciptakan semua ini
sia-sia saja, namun agar supaya mereka taqwa kepada Allah dan bertindak
sesuai dengan kehendak-Nya.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)
No comments:
Post a Comment